Angkatan Udara Amerika Serikat setuju menyediakan pesawat tempur A-10 Warthog digunakan para penerbang Ukraina untuk melawan dan merebut kembali wilayah mereka yang diduduki Rusia.
Menteri Angkatan Udara Frank Kendall dan Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat C.Q.
Brown mengungkap persetujuan itu saat bicara di Aspen Security Forum, sebuah forum tahunan yang digelar 19-22 Juli 2022.
Menjawab pertanyaan tentang pesawat mana yang AU AS ingin kirim ke Ukraina, Kendall merujuk kepada A-10 Thunderbolt II atau dikenal sebagai Warthog.
Menurut Kendall, keputusan pesawat tempur mana yang akan dikirim bergantung terutama kepada bangsa Ukraina, tapi yang jelas, dia menambahkan, “sistem persenjataan dari Amerika yang lebih tua adalah sebuah kemungkinannya.” A-10 Warthog diproduksi pada akhir 1960-an sebagai pesawat tempur serang udara-ke-darat yang didesain berperan menyediakan dukungan udara di medan perang modern.
Pesawat ini dipersenjatai tujuh laras meriam GAU-8/A 30-milimeter, dapat juga membawa rudal udara-ke-darat, roket, dan bom pintar.
Desain awal A-10 adalah untuk menyerang barisan tank-tank armada Pakta Warsawa dan menciptakan kehancuran di medan perang.
A-10 telah digunakan selama puluhan tahun.
Usia rata-rata dari 281 armada pesawat itu di Angkatan Udara AS saat ini adalah 40 tahun.
40 tahun lalu pula pertahanan udara dari serangan rendah pesawat tempur masih terdiri dari meriam-meriam kaliber kecil dan rudal panggul darat-ke-udara yang relatif primitif seperti SA-7 Strela.
Tapi, sekarang, ancaman bagi A-10 Thunderbolt II telah berevolusi hingga mencakup di dalamnya rudal-rudal dengan akurasi yang jauh lebih baik dan lebih maju seperti SA-14 dan SA-16.
A-10 aslinya didesain untuk mengemban misi tempur di Eropa Barat, menggunakan tipikal topografi di sana untuk bisa menyusup datang dan pergi.
Pada 1980-an, misinya adalah terbang rendah, bersembunyi di antara barisan bukit atau bahkan pegunungan menuju target yang diincarnya.
Pesawat kemudian akan melambung, melepaskan serangkaian bom klaster Rockeye di atas barisan tank-tank Soviet sebelum kemudian cepat menjauh lagi dengan terbang melewati perbukitan yang lain.
Taktiknya adalah berusaha menjaga A-10 tersembunyi selama mungkin dari pertahanan musuh.
Serangan seperti ini akan sulit dilakukan di Ukraina.
Pasalnya, bagian timur daratan Ukraina sedatar midwest Amerika.
Pemantau di garis depan musuh akan bisa dengan mudah melihat kedatangan A-10 yang terbang rendah dari kejauhan–dan sebagian akan langsung mengarahkan rudal darat-ke-udara kepadanya.
Pesawat-pesawat Ukraina yang berstrategi serupa A-10 Warthog telah banyak mengalami korban.
Angkatan Udara Ukraina belum lama memiliki 17 pesawat serang-darat Su-25 ‘frogfoot’, yang se-usia A-10.
Dari 17 itu, sebanyak delapan di antaranya telah tertembak jatuh dalam perang terkini.
Dan, memang, tak lama setelah kabar A-10 datang dari Aspen Security Forum, para pemimpin militer Ukraina memberi klarifikasi kalau jenis itu bukanlah yang mereka inginkan.
Mereka lebih memilih yang ‘cepat dan tangkas’ seperti F-16 Fighting Falcon.
Jet tempur multiperan ini juga tergolong sudah tua dan mulai digantikan stoknya di Angkatan Udara AS dengan F-35.
Tapi, kecpatan dan kemampuan manuver F-16 dianggap lebih berpeluang sukses ‘berkelahi di udara’ melawan jet-jet tempur Rusia.
Penggunaan jet tempur Amerika juga akan memungkinkan Angkatan Udara Ukraina mengakses bom-bom pintar tekologi tinggi punya Paman Sam.
Rudal AIM-120 AMRAAM, misalnya, akan jauh lebih baik dalam hal membidik pesawat tempur dan rudal jelajah Rusia daripada persediaan rudal Ukraina yang sudah tua.
Sebuah F-16 juga dapat membawa persenjataan udara-ke-darat dengan jangkauan yang lebih jauh daripada yang dibawa A-10.
Termasuk di antaranya adalah rudal AGM-154 Joint Standoff Weapon dan AGM-88 High Speed Anti-Radiation.
F-16 bahkan bisa menyerang kapal perang Rusia dengan rudal AGM-84 Harpoon miliknya.
Jika Ukraina memilih jet tempur Amerika, mereka akan kemungkinan menemukan pelatihan pula untuk para pilotnya.
Ini karena anggaran pertahanan Amerika yang diusulkan untuk 2023 mendatang termasuk 100 juta dolar untuk pelatihan bagi para pilot pesawat tempur Ukraina menggunakan pesawat Amerika.
Pada awal 2023 nanti mungkin akan terlihat pemandangan jet-jet tempur F-16 Ukraina melesat berpatroli di udara–sesuatu yang tidak pernah terpikirkan di negeri itu hingga awal 2022 lalu.
POPULAR MECHANICS