Ada banyak alternatif instrumen investasi yang dapat Anda jadikan sebagai pilihan untuk mengelola uang, sehingga nantinya tabungan Anda bisa menghasilkan sumber pemasukan yang lain bagi keluarga, serta hal ini juga menghindarkan nilai uang dari risiko penurunan akibat arus inflasi. Salah satu yang banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia adalah berinvestasi pada saham, karena tingkat keuntungannya besar dan cepat. Namun sebelum itu ketahui juga risiko investasi pada instrumen saham agar tidak gegabah.
Saham sendiri adalah instrumen investasi yang bisa membantu untuk mendapatkan pemasukan serta mengembangkan kekayaan jangka panjang. Hanya saja mungkin dibandingkan dengan instrumen investasi yang lainnya, maka ia termasuk dalam kategori high risk atau beresiko tinggi, sebanding dengan keuntungannya yang besar, karena ia termasuk dalam high return. Banyak faktanya anak muda zaman sekarang yang memilih berinvestasi kesini.
Masyarakat sendiri bisa bebas membeli saham dari perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, kemudian menjualnya pada saat membutuhkan uang. Saham ini terbilang fluktuatif, dalam artian kenaikan serta penurunannya tergolong cepat. Hal tersebutlah yang membuat Anda harus ekstra berhati-hati jika ingin investasi ke saham. Adapun juga beberapa risiko investasi saham yang patut diketahui, yaitu :
- Risiko likuiditas, jenis yang pertama adalah risiko yang berhubungan dengan likuiditas atau pencairannya, tidak seperti emas yang dapat dijual kapanpun langsung ke toko pembelian, sehingga ketika Anda membutuhkan uang maka bisa langsung dicairkan. Maka saham ini berbeda, karena belum tentu pada saat Anda ingin menjualnya, maka sudah pasti ada yang mau membeli produknya tersebut. Menjual secara terburu-buru atau dalam kondisi darurat bisa jadi nantinya membuat harga justru turun, tidak bisa dijual sesuai dengan harga pasarannya. Karena ketika jumlah pembeli turun, maka nantinya nilai jual juga akan menurun.
- Forced delisting, ini adalah sebuah kondisi ketika perusahaan penerbit saham tersebut dipaksa untuk menghapus sahamnya dari bursa. Ada banyak penyebab forced delisting ini seperti laporan keuangan perusahaan tidak akurat, kinerja yang ada di dalam perusahaan tersebut buruk dan sebagainya. Hal ini sebenarnya dapat dicegah ketika Anda memutuskan untuk beli saham perusahaan yang tepat atau terpercaya.
- Capital loss, jenis risiko lain adalah kerugian, yaitu hal ini dapat terjadi saat nilai saham tersebut menurun dari harga belinya. Hal ini tidak jauh-jauh dari yang namanya fluktuasi harga saham yang bisa saja terjadi. Beragam faktor bisa memicunya seperti diantaranya adalah kondisi pasar hingga kinerja perusahaan yang menurun. Jika seandainya penurunan tersebut besar atau cukup signifikan, maka dampak kerugian yang akan dirasakan oleh pemegang saham ini juga tinggi.
- Risiko pasar, berhubungan dengan risiko pasar sebenarnya terkait dengan harga saham yang berubah secara cepat, berhubungan dengan kondisi pasar pada saat itu. Risiko ini dampaknya adalah pada seluruh pasar saham yang disebabkan oleh faktor eksternal layaknya kondisi ekonomi maupun fluktuasi harga. Jika tidak ingin mendapatkan kerugian yang besar akibat risiko pasar maka yang harus dilakukan adalah dengan memilih diversifikasi portofolionya.
- Risiko inflasi, banyak yang sudah tahu mengenai inflasi ini, sesuatu yang tidak dapat dihindari karena dari waktu ke waktu ekonomi pasti akan mengalaminya. Adanya inflasi bisa menyebabkan terjadinya penurunan daya beli, dampaknya kepada saham sendiri adalah bisa menurunkan nilai rill sampai dengan pendapatan deviden yang akan berpengaruh terhadap kinerja pasar sistem tersebut.
- Risiko kebangkrutan, tidak ada yang dapat memprediksi apa yang terjadi pada masa mendatang, termasuk diantaranya adakah perusahaan penerbit saham yang tiba-tiba jatuh bangkrut. Risiko kebangkrutan yang terjadi oleh perusahaan maka membuatnya tidak dapat membayar hutang atau memenuhi kewajiban kepada pemegang saham, bisa saja pemegang saham akan kehilangan sebagian atau seluruh uang mereka.
Ada risiko investasi saham yang sifatnya konservatif, moderat sampai dengan yang bersifat agresif, tinggal pilah-pilih yang sesuai dengan keinginan. Lihat atau cek portofolionya secara mudah diantaranya bisa melalui aplikasi myBCA, sekarang Anda juga bisa berinvestasi lewat bank BCA. Temukan informasi terbaru terbaik investasi melalui aplikasi tersebut. Untuk info selengkapnya anda bisa kunjungi tautan ini https://www.bca.co.id/id/informasi/Edukatips/2023/02/17/02/24/manfaat-dan-risiko-investasi-untuk-masa-depan