Balap Karung, Permainan Tradisional yang Berkembang Menjadi Perlombaan 17 Agustus

Balap karung salah satu perlombaan saat peringatan Hari Kemerdekaan.

Karung goni digunakan membungkus setengah bagian tubuh bawah.

Peserta melompat ke depan balapan untuk mencapai garis finis.

Balap karung pun identik perlombaan 17 Agustus.

Tak diketahui persisnya asal-usul permainan ini.

Mengutip publikasi Balap Karung dalam id.scribd.com, di sekolah-sekolah semasa kolonial Belanda, biasanya setiap perayaan tertentu lomba balap karung ini dimainkan.

Biasanya, anak-anak usia 6 tahun hingga 12 tahun yang memainkan perlombaan itu.

Permainan ini pun menyebar ke banyak perkampungan pribumi.

Balap karung permainan tradisional yang dimainkan 5 orang hingga 8 orang.

Mereka adu cepat melompat untuk mencapai garis finis.

Seiring waktu permainan ini tak hanya dimainkan anak-anak.

Orang dewasa juga menyukai permainan tradisional ini.

Antusiasme masyarakat membuat permainan ini terus ada sampai sekarang, Lomba balap karung dimaknai sebagai upaya untuk mencapai tujuan mengalami berbagai kesulitan, tak jarang terjatuh, kemudian bangkit berlanjut mencapai garis finis.

.

Merujuk buku Olahraga dan Permainan Tradisional, balap karung memiliki aturan yang cukup mudah.

Aturan perlombaan, peserta harus melompat-lompat memakai karung dari garis dimulai menuju ujung lintasan dan kembali lagi.

Apabila permainan ini dilakukan secara berkelompok, ketika pemain telah kembali ke garis start, maka ia akan digantikan dengan pemain lain dalam timnya.

Tim yang berhasil mencapai garis akhir dengan catatan waktu tercepat dinyatakan sebagai pemenang.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *