Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari penyakit cancer atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan kanker. Kanker yang akan dibahas di sini bukanlah penyakit kantung kering akibat akhir bulan, tetapi penyakit yang menyerang sel normal di tubuh manusia sehingga fungsinya mengalami penurunan. Pengobatan kanker pun tergolong cukup panjang dan lama karena sifat kanker yang ganas dan mudah menyebar. Di Indonesia, kanker paling banyak dialami oleh wanita dengan tipenya, yaitu kanker payudara, kanker serviks, kanker ovarium, kanker kolorektal, dan kanker tiroid. Semua akan dibahas lebih lanjut pada paragraf berikut ini.
- Kanker Payudara
Kasus kanker yang menyerang perempuan Indonesia terbanyak adalah kanker payudara. Dikutip dari data tahun 2020 pada Katadata, sejumlah 30,8% kasus kanker payudara terjadi di Indonesia. Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang terbentuk saat sel-sel payudara berkembang secara tidak normal dan tidak terkendali.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari kanker, namun terdapat faktor-faktor risiko yang meningkatkan terjadinya kanker payudara menurut Kemenkes RI, yaitu merokok (perokok aktif), terpapar asap rokok (perokok pasif), pola makan buruk (makanan rendah serat dan tinggi lemak, makanan mengandung zat pengawet ataupun pewarna), menstruasi pertama (menarche) pada umur kurang dari 12 tahun, berhenti haid (menopause) setelah umur 50 tahun, melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan baik berupa tumor jinak ataupun tumor ganas, dan anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara. Kanker payudara menjadi salah satu penyumbang kematian terbanyak pada wanita, maka dari itu kesadaran terkait pencegahan kanker payudara penting untuk ditingkatkan. Periksa payudara sendiri atau SADARI adalah salah satu cara untuk deteksi dini kanker payudara, pastikan SADARI rutin dilakukan untuk kontrol kesehatan tubuh.
- Kanker Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian yang mengubungkan mulut rahim dengan vagina. Fungsi serviks salah satunya adalah memproduksi lendir atau mucus untuk membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Ada empat tanda kanker serviks yang perlu diketahui, yaitu perdarahan vagina, perdarahan saat berhubungan seksual, adanya kemungkinan metastasis, dan gejala lain yang membingungkan karena kurang terkait. Faktor risiko yang menyebabkan kanker serviks adalah memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun), berganti-ganti pasangan seksual, berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan, memiliki riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul, dan perokok (baik aktif atau pasif).
- Kanker Ovarium
Kanker ovarium yang disebut juga sebagai kanker indung telur merupakan suatu kondisi di mana sel-sel tumbuh di dalam ovarium, berkembang dengan cepat dan menyerang jaringan tubuh yang sehat. Umumnya gejala yang biasa muncul pada penderita kanker ovarium, yaitu haid tidak teratur, perdarahan uterus yang terjadi di luar siklus menstruasi (metrorargia), payudara nyeri saat ditekan, menopause dini, rasa tidak nyaman ataupun nyeri pada perut, dyspepsia (nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas), sering berkemih, peningkatan lingkar abdomen secara terus-menerus, serta perut kembung dan mual.
- Kanker Kolorektal
Kolorektal atau usus besar merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan manusia. Kolorektal berfungsi, seperti menyerap cairan dan vitamin serta membentuk tinja.
- Kanker Tiroid
Kanker tiroid cukup jarang terjadi dibandingkan keempat kanker di atas. Di tahap awal, kanker tiroid umumnya tidak menimbulkan gejala khas. Namun, jika ukuran membesar, penyakit ini dapat menimbulkan keluhan berupa kesulitan menelan. Faktor-faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, yaitu menderita penyakit tiroid, riwayat terpapar radiasi, memiliki riwayat kanker tiroid dalam keluarga, memiliki kelainan genetik, berjenis kelamin perempuan, dan memiliki kondisi medis tertentu.
Maraknya kasus kanker, membuat kita harus mempelajari cara pemeriksaan mandiri dan menyiapkan proteksi. Tentu saja, FWD Insurance menyediakan asuransi penyakit cancer sebagai proteksi.